Minggu, 15 April 2012

That Letter

Type : One shoot Story

"  Hany ... aku mw kita putus ..."
"  Apa?!.. ahh Oono-chan ku mhon jgn brcanda .."
"  Gomene , aku tidak bercanda , aku ingin kita benar-benar putu ......"

            Trrtt...  trrtt...
getaran inbox dari Tusbasa Oono membuat Atako Hany kaget dan terbangun dari Nightmare nya ,,
            "Haahhh ... mimpi macam apa itu , apakah itu suatu pertanda ?" gunam ku sembari mengambil handphone ku di meja sebelah ranjang ku , ku lihat gerangan yang tertampang di layar hp ku ,
Oono rupa nya , Ia mengajak aku jalan-jalan ke taman hiburan , wahhh ...

            Ku lirik jam dinding ku , sudah jam 8 rupa nya , cepat cepat aku mengambil handuk dan pergi mandi .
Ku bongkar- bongkar juga rak lemari baju ku dan aku pun mengenakan baju kotak-kotak pink di padu rok putih , agar kesan nya manis ku tambahkan aksesoris pita bando berwarna putih pink di kepala ku .

            Tanpa sarapan pun aku segera meluncur ke stasiun kereta . Disana Oono telah menunggu ku . Wajah nya terlihat sangat pucat . Namun ia bilang ia tidak apa - apa . Jadi kami 

pun segera berangkat ke taman hiburan .

           Tak lama kemudian pun kami sampai di taman hiburan tsb , sambil menggenggam tangan ku , Oono memperingatkan aku untuk tetap dekat- dekat dengan nya agar aku tidak hilang . Kami segera menyerbu semua wahana . Mimpi tadi pagi ku pun segera terlupakan . Bersama kami arungi semua wahana , berfoto-foto dan makan siang bersama . Kami pun juga bertemu banyak teman-teman sekolah kami .


           Jarum jam sudah menunjukan pukul 18.30 , karena takut kemalaman , kami pun segera naik ke wahana terakhir yaitu roda kincir . Pemandangan dari atas sini sangat indah sekali , bagai kan berada di tengah - tengah surga .


          "  emmm... hany , ada yang mau ku bicarakan " ucap oono sambil tertunduk sembari membuka

              percakapan .
          "  apa it ? ada apa dengan mu ? " tnya ku sambil merasa ada sesuatu yang salah .
          "  hmmmm , Aku... aku mau kita putus... "

            Deg , jantung ku serasa berhenti mendengar ucapan itu . Air mata mulai mengalir dari pipi ku .
           "  ehh , jangan menangis yah , kita putus tapi bukan berarti aku tidak mencintai mu lagi "
            rayu nya sembari menghapus air mata ku dan mendekap ku erat .
           "  lalu ? mengapa kita harus putus ? "
           "  kalau kau ingin tau alasan nya , datang lah ke rs.Shimayaki besok jam 3 sore , oke ?"
           "  oke , harus kah kita putus ? bagaimana kalau aku tidak datang ? "
           "  kalau tidak datang juga tidak apa- apa kok , huukk....uhuukk....uhukk.... " Oono terlihat menderita
           batuk yang sangat parah sampai- sampai mengeluarkan darah dari mulut nya .
           "  Oono , oono , kamu kenapa ? tolong ! tolong !! OONO ! " teriak ku kencang sehingga orang yang
            mengendalikan roda kincir itu menurunkan kami , dan segera memanggil ambulance .

          Tak lama kemudian mobil ambulance pun datang . Orang - orang terus saja mengerubuni kami sedari tadi seakan akan ini kejadian yang penting . Oono yang terbaring di ranjang putih itu hanya tersenyum lemah ke arah ku . Aku ingin ikut ke rumah sakit itu namun pihak rumah sakit tidak memperbolehkan aq utk ikut . Jadi aku hanya bisa pulank dan menanti hari esok .

         Keesokan hari nya ,
Sejak pagi tadi aku terus memikirkan tentang Oono , haruskah aku datang ? Aku terlalu takut , Apa penyakit yang menimpa Oono ? Apa yang terjadi pada nya sekarank ?? Aku takut ia hilang , ia pergi .

Teng teng teng , jam dinding ku berbunyi tanda sudah jam 3 . Karna terlalu takut , aku memutuskan untuk tidak pergi . Aku hanya bisa menangis di kamar ku . Namun 1 jam kemudian , perasaan gelisah , dan rasa igin tau terus menghantui ku . Sontak aku bangkit dari ranjang ku dan segera mengambil jaket ku . kemudian aku pun naik kereta ke arah RS.Shimayaki yang tidak jauh dan dapat ditempuh dengan 1x naik kereta tersebut .

         Sesampai nya aku di rs.shimayaki , aku segera menghampiri meja resepsionis dan menanyakan kamar Oono . " A-14 ! ah ini dy " gunam ku . Sekarang aku sudah berdiri di depan kamar Oono . Namun perasaan gelisah itu tetap saja menghantui ku .

         Dengan ragu - ragu , ku buka pintu kamar yang bernomor A-14 itu . Kemudian aku pun masuk ke dalam .
Tak ada siapa - siapa di dalam , hanya ada sebuah kasur putih yang sudah di beres kan dan diatas nya terdapat sebuah bunga lily , yaitu bunga kesukaan ku . Lalu pundak ku di tepuk oleh seseorang , aku pun menoleh ke arah nya . Ternyata seorang suster .

         Suster itu menjelaskan bahwa Oono sudah tiada . Oono menderita penyakit kanker leukimia .
Dan operasi nya baru saja selesai namun operasi nya itu tidak berjalan dengan lancar . Oono tau operasi nya itu tidak akan berjalan dengan baik , dan ia juga tau bahwa aku tidak akan datang karena aku terlalu takut .
Jadi ia menitip kan selembar kertas surat kepada suster itu . Suster itu memberikan surat nya kepada ku dan meninggalkan aku sendiri di kamar yang sunyi itu .

         " Untuk Hany ,
     Hey , emm .. aku minta maaf karena telah menyembunyikan hal ini darimu . Aku juga tau kau takut aku meninggalkan mu , tapi maaf kan aku yah karena tidak bisa menemanimu seumur hidupku .
Dan aku hanya ingin mengucapkan , aku sayang kamu hany .
Jangan ragu - ragu untuk membuka lembaran baru . Kamu tidak bole terpuruk hanya karena aku .
Tetep semangat yah . "

          Air mata mulai mengalir dari kedua pipi ku . Aku hanya bisa menangis menyesali hal ini . Mengapa tadi aku tidak datang untuk melihat Oono untuk terakhir kali nya . Aku membaringkan badan ku di kasur putih ini , kasur tempat dimana Oono terakhir berbaring .
Bagai kan mengerti kesedihan ku , awan ikut menangis dengan ku . Rintik - rintik hujan mulai turun membasahi bumi ini . Namun itu semua itu dapat merubah kembali keadaan ku . Yang dapat ku lakukan sekarang hanya menyesal .



1 Tahun kemudian ,

      To : Oono di alam sana ,
Taukah kamu ?
Aku sudah mulai bisa melepas mu , meski terkadang aku menangis mengingat kejadian itu .
Aku tau kau terus memperhatikan aku dari sana .
Terimakasih atas semua yang telah terjadi . terimakasih atas semua kenangan indah ini .
Semoga kau tenang di alam sana . I love U .




                                                                          THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar